Bentrok Bonek vs PSHT, Koordinator Bonek Andi Peci Siap Diperiksa Polisi

Proses pemeriksaan saksi-saksi dimulai dari Andi Peci, yang merupakan koordinator supporter Bonek.

Penulis: say | Editor: oda
net
Ilustrasi: bentrok 

TRIBUNJOGJA.COM - Aparat kepolisian masih menyelidiki bentrokan berdarah antara Bonek dan PSHT, Minggu (1/10/2017) dini hari.

Seperti diketahui, dua orang yakni Muhammad Anis (22) dan Aris Eko Ristanto yang merupakan kakak beradik, tewas dalam kejadian itu.

Seperti dikutip dari Surabaya.Tribunnews.com, saat ini Polrestabes Surabaya sudah mulai memeriksa sejumlah saksi, untuk mengungkap kasus tersebut.

Bila memang ada anggota Bonek yang terlibat, maka pihaknya akan menegakkan hukum yang berlaku.

Proses pemeriksaan saksi-saksi dimulai dari Andi Peci, yang merupakan koordinator supporter Bonek.

"Doakan kami bisa mengungkap siapa pelakunya. Secepatnya," ungkap Kombespol M Iqbal, Kapolrestabes Surabaya, seperti dilansir Surabaya.Tribunnews.com.

Saat kejadian, Andi Peci memang berada di lokasi dan ikut mengantarkan dua korban ke rumah sakit (RS). Namun ia tak ingin mengungkapkan siapa yang salah ataupun yang benar, karena itu merupakan sebuah permasalahan yang panjang.

Ia menyerahkan kasus ini sepenuhnya pada polisi. Begitu pula jika dirinya diperiksa, maka Andi bersedia agar pelaku insiden berdarah ini segera terungkap.

Begitu pula Plt Ketua PSHT Cabang Surabaya, Maksum Rosadin, yang mengaku akan menyerahkan masalah ini kepada polisi. Ia pun telah meminta kepada anggota PSHT supaya menahan diri dan tidak terpancing emosi, agar situasi tidak semakin keruh.

Saat ini, Bonek dan PSHT telah menyatakan berdamai. Kesepakatan itu dilakukan oleh tokoh masing-masing kelompok di hadapan M Iqbal.

Sebagai tanda perdamaian, tokoh Bonek dan PSHT saling bergandengan tangan.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Muhammad Anis dan Eko Ristanto jadi korban pengeroyokan Bonek di Jl Osowilangun. Waktu itu, mereka baru saja pulang dari Gresik, menghadiri pembukaan cabang PSHT di daerah tersebut.

Anis sempat dibawa ke RS karena kritis, tetapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan Aris meninggal saat di perjalanan.

Akibat kejadian ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sampai meminta maaf di hadapan media massa. Ia menyayangkan mengapa insiden itu bisa terjadi.

Risma juga telah mengirimkan utusan untuk meminta maaf secara langsung, kepada keluarga korban. Ia mendukung upaya pihak kepolisian, untuk mengusut tuntas kasus ini. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved