Saat Diculik, Model Seksi Ini Berbagi Tempat Tidur dengan Pelaku Agar Tak Diperkosa

Ibu berusia 20 tahun itu menggambarkan bagaimana dia mengatasi tingginya hasrat seksual pelaku, Lukasz Herba, selama enam hari penyekapan.

Editor: oda
mirror
Chloe Ayling (kiri) dan Lukasz Herba (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban penculikan, Chloe Ayling, blak-blakan terkait peristiwa tak disangka yang dialaminya.

Model cantik dan seksi tersebut mengaku menjanjikan hubungan intim untuk pelaku sebagai imbalan atas kebebasannya.

Ibu berusia 20 tahun itu menggambarkan bagaimana dia mengatasi tingginya hasrat seksual pelaku, Lukasz Herba, selama enam hari penyekapan.

Hal itu terungkap dalam transkrip wawancara yang dibocorkannya dengan polisi Italia yang diperoleh oleh MailOnline.

"MD (Herba) mencoba menggoda saya tapi saya selalu menghentikannya dengan menjanjikan hubungan yang lebih intim ke depannya," tutur Chloe.

"Sebenarnya saya menuntunnya untuk percaya bahwa kita akan menjadi teman yang lebih intim saat penculikan ini berakhir."

chloeayling
instagram.com/chloeayling

Chloe, model glamor dari London selatan, menceritakan bagaimana dia membina kepercayaan dengan Herba, ketimbang mencemaskan hidupnya karena disandera di rumah pertanian Italia terpencil.

"Saya bahkan berbagi tempat tidur dengannya saat dia menjaganya sebelumnya diri saya dijual ke pembeli potensial di Timur Tengah," tuturnya.

Chloe mengklaim Herba malah membelikannya cokelat, sepatu baru dan pakaian dalam bersih setiap hari.

"Dia (Herba) tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap saya atau meminta saya melayaninya," ujarnya.

Sebab, imbuh Chloe, kelompok Black Death melarang atau menghukum anggota yang menyentuh korban penculikannya.

chloeayling
instagram.com/chloeayling

Chloe mengatakan, pada satu kesempatan, Herba sempat memperhatikannya mandi dan tidak berupaya untuk memperkosanya.

Meski saling percaya, Herba kerap memperingatkan bahwa Chloe bisa berada dalam bahaya jika kabur selama enam hari dia ditahan.

"Dia (Herba) menahan saya, menjaga saya, menghentikan saya untuk kabur, mengancam saya bahwa 'mereka' akan membunuh saya jika saya melakukannya. Saya tidak pernah pergi keluar karena dia melarangnya," terang Chloe.

Halaman
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved