Kenali Apa Itu Ransomware dan 4 Langkah Mencegahnya
Ransomware adalah jenis peretasan yang paling jahat, karena satu-satunya tujuan dari si peretas adalah menodong uang kepada orang yang terinfeksi.
TRIBUNJOGJA.COM - Hantu terjahat dalam dunia kriminal siber adalah ransomware. Ia tak hanya merusak situs perusahaan besar. Perangkat smartphone bisa jadi target sasaran. Apa sesungguhnya “mahluk” satu ini?
Menurut naskah sekuriti yang dikeluarkan oleh Dimension Data, ransomware adalah sebuah program kecil yang tidak terlihat signifikan sehingga umumnya orang akan mengabaikan keberadaannya.
Oleh karena itu kemungkinan besar Anda sudah terinfeksi atau jika belum, maka Anda akan terinfeksi olehnya.
Anda bisa terinfeksi oleh program ransomware ini dari membuka link yang terlihat normal, ataupun klik tautan yang dibagikan oleh rekan-rekan Anda via chat messenger.
Ransomware adalah jenis peretasan yang paling jahat, karena satu-satunya tujuan dari si peretas adalah menodong uang kepada orang yang terinfeksi.
Ketika ransomware diaktifkan, maka data-data Anda akan ‘disandera’ oleh si peretas sampai Anda membayar si peretas dengan bitcoin. Jika Anda tidak membayarnya, maka Anda bisa ucapkan selamat tinggal kepada data-data penting itu.
Ada dua jenis ransomware, yaitu Locker dan Crypto. Dari keduanya, Crypto adalah varian yang paling berbahaya.
Jika Locker, si peretas hanya mengunci Anda dari data dengan menambahkan password yang hanya diketahui oleh si peretas.
Namun seiring dengan makin canggihnya sekuriti, kini para peneliti bisa merangkai ulang kunci tersebut untuk memberikan password untuk membukanya dan data Anda aman tanpa diutak-atik.
Namun jika Crypto, maka bukan hanya data Anda dikunci melainkan juga dienkripsi dengan program yang hanya diketahui oleh si peretas.
Sehingga kalaupun Anda bisa membuka kuncinya, data-data milik Anda tidak berguna karena dienkripsi menjadi data yang tak dikenal.
Baca: Seputar Virus Ransomware yang Perlu Anda Tahu dan Waspadai
Menurut data dari NTT Security, terdapat 48% bisnis yang kena serang ransomware sepanjang tahun 2016 saja.
Lebih dari 10 juta kasus terkait ransomware terdeteksi dan diblok di Asia Pasifik hanya dalam jangka waktu 5 bulan dari satu perusahaan sekuriti saja.
Itu artinya 1 dari 2 orang sudah pasti terinfeksi ransomware. SEMUA orang bisa jadi korban. Apakah Anda seorang fotografer amatir yang senang memotret?