Ada Banyak Sekolah akan Gunakan Kurikulum 2013

Beberapa daerah bahkan telah menyatakan seluruh sekolahnya sejumlah 100 persen akan menyelenggarakan K-13.

Penulis: una | Editor: oda
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Sabar Iman, pegawai perpustakaan SMAN 68 Jakarta, menyiapkan buku-buku pelajaran kurikulum 2013 yang akan dibagikan untuk murid baru kelas X di sekolah tersebut, Senin (15/7/2013). (ilustrasi) 

Akan Ada Banyak Sekolah Gunakan Kurikulum 2013

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Jika sebelumnya telah ada beberapa sekolah di DIY yang menjalankan kurikulum K-13, tahun ajaran 2016/2017 ini akan ada lebih banyak sekolah lagi yang menjalankan K-13.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menyatakan bahwa beberapa daerah bahkan telah menyatakan seluruh sekolahnya sejumlah 100 persen akan menyelenggarakan K-13 dan membuat surat kepada Menteri mengenai hal tersebut.

“Menteri sudah menjawab ke saya, pada dasarnya diperbolehkan namun yang diluar program Kemendikbud istilahnya mandiri, dari segi biaya, dan pembinaan sendiri,” terang Aji beberapa waktu dekat ini saat ditemui di Kantor Disdikpora DIY.

Menurut penjelasannya, beberapa daerah yang menyatakan akan menyelenggarakan K-13 diseluruh sekolah diantaranya Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman.

Daerah tersebut telah membuat surat permintaan agar 100 persen sekolah di daerahnya dapat menggunakan kurikulum 2013.

Sebelumnya, Aji pernah menginformasikan bahwa dari keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, kuota sekolah penyelenggara K-13 masih dibatasi. Untuk itu, pelaksanaan K-13 pun harus dilakukan secara bertahap.

Kemudian, beberapa waktu dekat ini, Aji menyatakan bahwa Kemendikbud sudah menyatakan 25 persen sekolah yang akan menggunakan K-13.

Dan dirinya kembali menegaskan bahwa sekolah diluar dari yang ditunjuk jika akan menyelenggarakan K-13 maka dilakukan secara mandiri.

"Sudah dinyatakan 25 persen sekolah yang akan menggunakan K-13. Maka, Kementrian sudah menyebutkan yang 25 persen tadi jadi tanggung jawab Jakarta (read, Pusat) yang lain menjadi tanggung jawab yang daerah usul," jelasnya.

Dalam penjelasannya sebelumnya, perbedaan K-13 dengan kurikulum 2006 salah satunya terletak disisi substansinya dimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap menjadi 3 ranah yang perlu diperhatikan.

Jika kurikulum 2006 lebih ke arah kognitif, K-13 ini mempertimbangkan aspek yang mungkin di kurikulum 2006 tak menjadi sorotan seperti halnya keterampilan dan sikap.

"Secara evaluasi dilihat dari akademis ternyata yang nilai terbaik dalam ujian lalu adalah sekolah penyelenggara kurikulum 13, berarti ada korelasi positif pengembangan keterampilan, sikap dan mental, tapi pengembangan akademik juga baik. 10 besar terbaik kemarin semuanya 2013," ujarnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved