Serem ! Ilmuwan Rekam Suara Mengerikan dari Titik Terdalam Bumi
Rekaman itu diisi erangan aneh, suara bergemuruh rendah dan sesekali memekik bernada tinggi.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Baru-baru ini para ahli merilis rekaman suara pertama dari titik terdalam permukaan bumi yang membuat bulu kuduk berdiri.
Rekaman itu berisi suara bergemuruh, hingga suara bernada tinggi yang sangat aneh.
Adapun untuk merekamnya, tim dari National Oceanic and Atmospheric Administration AS (NOAA) menjatuhkan titanium terbungkus hidrofon ke titik terdalam Palung Mariana di Samudra Pasifik, 322 km barat daya Guam. Rekaman itu bekerja selama 23 hari berturut-turut di kedalaman 10,9 km yang gelap.
Para ahli menemukan bahwa di kedalaman yang tak pernah tertembus cahaya matahari dengan tekanan yang begitu kuat rupanya memiliki kegaduhan yang tidak terduga. Ini karena gelombang suara mengalami perjalanan yang sangat panjang melalui air dan mengubah kedalaman menjadi suatu ruang gema.
Dalam salah satu rekaman, kita akan mendengar suara perjalanan perahu di atas permukaan. Di rekaman lain terdengar suara angin topan mengamuk dan gemuruh gempa.
Gemuruh gempa yang terjadi di dekat Guam pada 16 Juli 2015 juga terekam alat tersebut.
"Saya terkejut karena gerakan paus, kapal dan segala macam aktivitas di permukaan terekam dengan bersih," kata ahli kelautan Robert Diaz yang ikut dalam proyek tersebut seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (4/3/2016).
Menurut insinyur dari Oregon State University, Haru Matsumoto, para ilmuwan harus menurunkan hidrofon yang terbuat dari keramik itu dalam kecepatan tak lebih dari lima meter per detik agar tidak rusak. Perubahan tekanan yang terjadi di dalam samudra begitu cepat.
Namun sebenarnya, tujuan merekam di dasar Palung Mariana tidak hanya itu saja. Selain ingin mengetahui mengapa suara di samudra lebih keras, ilmuwan juga ingin mempelajari bagaimana hewan laut seperti paus maupun lumba-lumba berkomunikasi, menavigasi dan mencari makan.
Para ilmuwan berharap dapat merekam di Palung Mariana lagi untuk mempelajari hal-hal yang lebih banyak. Besar kemungkinan mereka juga akan menjelajahi tempat terdalam di Samudra Arktik yang mulai dapat diakses karena menyusutnya es kutub.