Akhir Tahun, Okupansi Hotel Mencapai Lebih dari 90 Persen

Di beberapa hotel, kenaikan okupansi bahkan terjadi beberapa pekan sebelum tibanya masa Natal dan Tahun Baru.

Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: oda
tribunjogja/rentoari
Resepsionis Grand Aston Yogyakarta sedang melayani reservasi kamar, Sabtu (12/12/2015). Memasuki akhir tahun, okupansi sejumlah hotel di Yogyakarta melonjak seiring dengan tibanya masa liburan. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada momen Natal dan Tahun Baru, okupansi sejumlah hotel di Yogyakarta mengalami lonjakan drastis. Banyaknya event yang digelar membuat Yogyakarta masih menjadi destinasi favorit untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.

Di beberapa hotel, kenaikan okupansi bahkan terjadi beberapa pekan sebelum tibanya masa Natal dan Tahun Baru. Contohnya adalah Grand Aston Yogyakarta Hotel & Convention Center.

Hotel bintang lima berkapasitas 141 kamar yang terletak di jalan Urip Sumoharjo 37 Yogyakarta ini merasakan dampak dari libur panjang akhir pekan.

Assistant Marketing Communication Manager Grand Aston Yogyakarta, Sankar Adityas Cahyo mengatakan, momen akhir tahun selalu menjadi momen favorit wisatawan berlibur ke Yogyakarta.

Puncak okupansi tersebut biasanya terjadi pada 24, 25, 26, 30 dan 31 Desember dengan tingkat okupansi mencapai sekitar 90 persen.

"Namun pada Desember kali ini, kenaikan sudah mulai terjadi sejak awal Desember ini, tepatnya setelah tanggal 9. Mungkin karena libur nasional yang membuat wisatawan memanfaatkannya untuk berlibur ke Yogyakarta," jelas Sankar kepada Tribun Jogja, Sabtu (12/12/2015).

Ia menerangkan, pada 9 Desember tersebut okupansi di Grand Aston mencapai 70 persen, kemudian 90 persen pada 10 Desember, dan puncaknya 11 Desember dengan 95 persen.

Padahal, menurut Sankar, okupansi pada awal Desember ini di Yogyakarta masih berkisar 40 persen. Puncaknya pada umumnya terjadi di akhir tahun.

"Kalau pas banyak long weekend seperti itu memang okupansi bisa tinggi. Sementara kalau dari segmen konsumen biasanya dari keluarga. Karena itu, mereka biasanya memesan kamar yang berukuran besar, mulai dari family hingga deluxe," katanya.

Terpisah, Public Relation Inna Garuda Malioboro, Retno Kusuma mengatakan, pihaknya mengalami gejala kenaikan okupansi yang sedikit berbeda. Sebagai hotel bintang empat yang terletak di kawasan ring 1, puncak okupansi terjadi mulai sekitar tanggal 20 Desember.

"Dengan puncaknya terjadi pada tanggal 24 hingga akhir tahun. Pada saat tersebut, okupansi hotel bisa mencapai 100 persen," jelasnya.

Inna Garuda yang memiliki 222 kamar ini, lanjut Retno, cukup antusias menarik minat wisatawan. Tipe kamar Superior hingga Deluxe paling banyak dicari tamu.

"Untuk saat ini, okupansi berdasarkan pemesanan telah mencapai sekitar 70-80 persen. Mereka (tamu, red) biasanya sudah memesan sejak awal Desember. Beberapa bahkan sejak November. Namun tak jarang, beberapa membatalkan pesanan. Kalau sudah begitu, biasanya kami berikan untuk tamu dadakan yang datang pada hari H," ungkapnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved