Masyarakat Diajak Ikut Peduli dan Cegah Perburuan Satwa Liar
Selain upaya preventif melalui masyarakat, dia juga menegaskan semestinya aparat menindaktegas pemburu satwa liar.
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Asisten Sekretaris II DIY, Didik Purwadi, mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pencegahan perburuan satwa liar yang belakangan kian marak.
Selain upaya preventif melalui masyarakat, dia juga menegaskan semestinya aparat menindaktegas pemburu satwa liar.
Hal itu disampaikannya saat peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa tingkat DIY di Alun-alun Wates, Minggu (22/11/2015).
Menurutnya, saat ini masih banyak orang tidak bertanggungjawab memburu satwa liar dan langka. Mereka kemudian memperjualbelikan secara ilegal.
"Hukum harus ditegakkan. Perburuan satwa liar termasuk tindak kejahatan," katanya, Minggu.
Upaya preventif melalui masyarakat itu juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan rasa peduli terhadap satwa liar.
Demikian juga untuk melestarikan lingkungan termasuk Bunga Puspa merupakan hal penting demi keseimbangan alam.
Sebab itu, saat ini sangat perlu kegiatan yang dapat merangsang kepedulian masyarakat itu. Dengan cara peduli dan cinta alam, maka upaya pelestarian akan muncul.
Pasalnya, memelihara potensi alam dan kekayaannya itu, menurutnya, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, merespon hal itu dengan menyatakan bahwa saat ini Alun-alun Wates telah dibenahi sebagai representasi cinta puspa dan satwa.
Puluhan pasang burung dara bahkan juga telah dipelihara dalam beberapa kandang di kawasan alun-alun.
"Puluhan burung dara itu menjadi lambang cinta satwa," kata Hasto.
Selain itu, pengelolaan sampah melalui kelompok swadaya masyarakat (KSM). Bekerjasama dengan masyarakat, KSM mengumpulkan sampah untuk dipilah dan diolah, serta sebagian dikirimkan ke TPA.
Selama ini bahkan di seputar Kota Wates tidak ada lagi kontainer sampah di pinggir jalan. Hal itu dimaksudkan agar tidak memicu munculnya pembuangan liar.
"Ini momentum penting. Waktunya semua masyarakat sadar pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," katanya. (*)
