Hilang 20 Tahun Silam, Dokter Ditemukan Sudah Jadi Pertapa di Hutan

Hilang tahun 1995, dianggap meninggal tahun 2010, ternyata ditemukan sudah menjadi pertapa

Editor: Mona Kriesdinar
MIRROR.co.uk
Dokter Calos Sanchez Ortiz de Salazar 

TRIBUNJOGJA.COM, SPANYOL - Seorang dokter asal Spanyol yang hilang 20 tahun silam, dilaporkan ditemukan oleh para pencari jamur di kawasan hutan di Scarlino, Tuscany, Italia. Temuan ini sangat mengejutkan mengingat dokter bernama Calos Sanchez Ortiz de Salazar ini hilang bak ditelan bumi. Hingga pada tahun 2010 lalu, ia akhirnya dianggap sudah meninggal karena tak pernah ada yang mengetahui keberadaannya.

Sebagaimana dilansir MIRROR, Rabu (11/11/2015), para pencari jamur itu menemukan sang dokter sudah menjadi seorang pertapa di hutan belantara.

Mereka menggambarkan kondisi sang dokter dengan sebutan berwajah kotor dan janggut yang tak pernah dicukur.

Untuk membuktikan identitasnya, sang dokter pun sempat menunjukan foto, salinan kartu identitasnya serta kartu mahasiswa yang bertuliskan Fakultas Kedokteran Universitas Sevilla.

"Aku orang Spanyol, namaku Carlos dan sudah tinggal di sini selama 20 tahun," demikian para pencari jamur itu menirukan ucapan sang dokter ketika mereka menemukannya.

Namun, setelah itu sang dokter langsung pergi, tanpa mau didokumentasikan.

"Saya harus lari," ujar mereka menirukan ucapan Carlos.

Atas laporan temuan itu, organisasi khusus orang hilang, Italian Penelope Association langsung memfasilitasi kedua orangtua Carlos untuk bisa bertemu dengan anaknya itu. Kedua orangtua Carlos pun dilaporkan sudah terbang ke Italia untuk menelusuri kabar tersebut.

Akan tetapi, menurut direktur Italian Penelope Association, Antonio La Scala, pencarian kabar itu tampaknya akan sulit. Lantaran setelah ditemukan, carlos kembali melarikan diri dan menghilang di dalam hutan.

"Itu dia, dia Carlos kami. Dia masih hidup. Kami sangat menghormati keputusan dia, dan keinginannya untuk bebas, tapi kami tidak akan pergi hingga kami bisa memeluknya, meski ini untuk terakhir kalinya," tutup Amelia, ibunya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved