BTPN Dukung Program 'Laku Pandai' dari OJK

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan jumlah 30.000 agen program ‘BTPN Wow!’ pada tahun ini.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan jumlah 30.000 agen program ‘BTPN Wow!’ pada tahun ini. Hal itu menjadi bagian dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2015 lalu untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat.

Product and Customer Experience Head ‘BTPN Wow!’, Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan bahwa perbankan akan menunjuk agen di berbagai daerah dalam program Laku Pandai. BTPN Wow! Sendiri menurutnya merupakan layanan bagi mass market dengan pemanfaatan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen. Mereka akan menjadi perpanjangan tangan BTPN dalam meningkatkan jangkauan pada nasabah.

“Laku Pandai dapat meningkatkan penetrasi perbankan ke masyarakat menengah bawah serta menurunkan beban operasional karena tidak perlu membangun infrastruktur seperti kantor cabang,” kata Irwan dalam diskusi Laku Pandai Akses Keuangan untuk Semua di Gazebo Purawisata Yogyakarta, Kamis (13/8/2015).

Pihaknya menargetkan bisa menggaet 30.000 agen pada tahun ini dan meningkat hingga 50.000 agen pada 2016. Irwan mengatakan, fokus BTPN adalah menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM. Segmen tersebut diyakini bisa menjadi keunggulan dalam implementasi Laku Pandai.

Hadirnya BTPN Wow! disebutnya akan membuat masyarakat bisa menikmati berbagai layanan perbankan seperti pembukaan rekening, tarik dan setor uang melalui agen bank dengan biaya yang sangat murah. Teknologi yang digunakan disesuaikan dnegan target nasabah yaitu Unstructured Supplementary Services Data (USSD).

“Teknologi ini memungkinkan segala jenis telepon genggam berbasis GSM [tidak harus smartphone] untuk bertransaksi, bahkan dengan sinyal minimum," jelas dia.

Kepala OJK DIY, Fauzi Nugroho mengatakan, angka literasi keuangan amsyarakat saat ini masih sangat rendah. Secara nasional hanya 21,8% masyarakat Indonesia yang sudah well literated. Maka itu, pihaknya terus mensosialisasikan program tersebut pada masyarakat. Pada 2016, pihaknya menyeser segmen karyawan dan pensiunan dan di tahun 2017 akan menyasar segmen ibu rumah tangga dan UMKM.

Pada 2018, ditargetkan program laku pandai dapat meningkat 80 persen. Peran agen nantinya tidak hanya menjadi perpanjangan tangan pihak perbankan tapi juga untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat yang ada disekitarnya.

“Sejauh ini baru empat bank yang sudah menerapkan Laku Pandai. Padahal, program ini banyak manfaatnya untuk masyarakat. Minimal, mereka punya tabungan dan bisa memiliki kredit mikro atau kegiatan lain seizin OJK. Selain itu, Laku Pandai juga membuka lapangan kerja dengan adanya agen-agen,” kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved