Cokelat Monggo Hadirkan Seri Punakawan

Cokelat Monggo Hadirkan Konsep Kebudayaan Jawa. Cokelat Monggo menghadirkan seri punakawan, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong

Editor: tea
IST
Cokelat Monggo hadirkan Seri Punakawan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -  Sejak tahun 2005, Cokelat Monggo hadir sebagai salah satu ikon wisata kuliner Yogyakarta. Kekhasannya mampu disandingkan dengan ikon kuliner Yogya yang lain, yaitu Gudeg dan Bakpia. Hal itu pun disampaikan oleh Edward Riando Picasauw, pemilik Monggo Group saat berkunjung ke kantor Tribun Jogja, Rabu (5/2).

Menurut Edo, panggilan akrab pendiri Monggo Group ini, Cokelat Monggo hadir dengan mengedepankan konsep kebudayaan Jawa khususnya Yogyakarta. Terlebih saat ini pabrik dan toko Cokelat Monggo terletak di Kotagede, yang notabene salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta. Dimana di Kotagede adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram pertama.

"Salah satu tujuan kita adalah ingin menambah ikon Kotagede yang telah dikenal lebih dahulu sebagai pusat perak. Saya ingin jika orang datang ke Kotagede, selain mencari perak juga akan mencari cokelat produk kita," ujar Edo, saat bertandang ke Tribun Jogja, Rabu (5/2).

Edo pun bercerita tentang awal lahirnya Cokelat Monggo. Berawal dari kerjasama antara Edo dan temannya yang ahli cokelat dari Belgia, Thierry ingin membuat produk cokelat yang berkualitas di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia, bahkan masuk dalam jajaran 3 besar. Dari kerjasama itulah, kemudian lahir Cokelat Monggo.

"Dulu namanya adalah Kakaomania, tetapi karena terganjal ijin maka kita harus ganti nama. Lalu tiba-tiba tercetuslah nama Monggo. Karena nama ini sangat mencerminkan budaya Jawa," kenang Edo.

Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti "silahkan". Kata tersebut sering sekali digunakan oleh orang-orang Yogya untuk menyambut tamu atau mempersilhkan orang masuk ke rumah seseorang. Namun lebih dari itu, kata "Monggo" seperti sudah menjadi ikon budaya Jawa. Sehingga nama itulah yang dipilih untuk menamai produk cokelat milik Edo dan Thierry, karena sesuai dengan konsep yang ingin mereka tawarkan.

Saat ini, produk Cokelat Monggo sudah banyak ditemui di pasaran, khususnya di Yogyakarta. Namun tak terbatas hanya di Yogya, Cokelat Monggo juga sudah mulai dipasarkan di daerah Jawa dan Bali.

Produk cokelat yang ditawarkan pun bermacam-macam. Mulai dari cokelat bars, cokelat tablet, dan cokelat pralines. Dari ketiga produk tersebut, Cokelat Monggo menhadirkan berbagai varian rasa. Mulai dari rasa buah-buahan, white chocolate, dark chocolate, sampai rasa yang paling unik adalah cokelat cabe.

Selain produk tersebut, Cokelat Monggo juga memproduksi cokelat khusus oleh-oleh. Mereka mengemasnya dengan konsep seri punakawan. Dalam produk Cokelat Monggo seri punakawan, mereka menghadirkan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sebagai ikon sekaligus gambar dalam kemasan. Cokelat rasa jahe adalah salah satu andalan produk cokelat seri ini. Karena rasa jahe adalah salah satu yang lekat di makanan khas Jawa.

"Untuk seri punakawan, kita banyak memasarkan di toko oleh-oleh yang ada di Yogyakarta. Karena tentunya banyak wisatawan dari luar kota atau bahkan luar negeri datang kesitu. Jadi tujuan kita sekaligus untuk mengenalkan budaya Jawa ke para wisatawan," kata Edo.

Selain membuat produk reguler, Cokelat Monggo juga sering membuat cokelat sesuai even-even spesial tertentu. Seperti misalnya saat Lebaran, Natal, Imlek, dan Valentine. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved