Saksi Terakhir Ketika Hitler Berada di Bunker Tutup Usia
Misch ketika itu bertugas sebagai pengawal, operator telepon dan kurir selama lima tahun
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Dalam sebuah kesempatan wawancara bersama Reuters, di tahun 2007 silam, Misch mengatakan bahwa ia masih bisa mengingat secara jelas bagaimana bunker yang ditinggali Hitler itu begitu hening. Padahal pada bulan April 1945 itu, perang tengah berkecamuk.
Misch yang ketika itu bertugas sebagai pengawal, operator telepon dan kurir selama lima tahun itu mengatakan bahwa Hitler hidup cukup normal ketika berada di dalam bunker. Ia menggambarkannya sebagai sebuah kehidupan yang sangat tenang. Saking tenangnya, suasana bunker itu justru cenderung hening. Tidak ada kegaduhan apapun di bunker itu. Bahkan setiap orang harus berbicara dengan cara berbisik satu sama lain. Tak heran jika saat itu, Misch mengatakan bahwa ia seperti berada di dalam bunker kematian.
"Yang terburuk adalah keheningan, semua orang saling berbisik dan tidak ada yang tahu mengapa. Itulah mengapa rasanya seperti dalam bunker kematian," paparnya.
Ia bercerita, bahwa dirinya tetap bertahan di dalam bunker bahkan ketika yang lainnya sudah disuruh untuk pergi oleh Hitler. Menurut Misch, hal itu merupakan simbol kesetiaan seorang prajurit.
Kemudian, Hitler dikabarkan bunuh diri pada tanggal 30 April 1945.
"Ketika pintu dibuka, saya melihat Eva Braun berbaring dengan posisi membungkuk hingga lututnya hampir mencapai dagu. Aku tidak akan pernah lupa hal itu," kenangnya.
Kemudian Misch melihat mayat Hitler yang sudah ditutupi selimut, hanya ujung sepatunya saja yang terlihat.
"Ada keheningan. Kemudian saya pergi ke komandan dan berkata bahwa Fuhrer sudah mati. Rekan saya kemudian berkata bahwa mayat Hitler harus segera dibakar," paparnya.
Ia menambahkan, bahwa selama ini para sejarawan, pembuat film bahwa wartawan selalu keliru ketika mereka menggambarkan suasana bunker ketika hari-hari terakhir kehidupan Hitler. Menurut dia, situasinya jauh lebih dramatis daripada yang selama ini diceritakan oleh sejarawan, pembuat film dan wartawan.
"Sejarah tetaplah sejarah, oleh karena itu tidak ada seorang pun yang boleh berbohong mengenai hal itu," katanya.
Misch tak segan untuk membicarakan tentang saat-saat menyenangkan ketika bersama Hitler. Seperti yang digambarkan dalam film berjudul Downfall buatan tahun 2004. Film Jerman yang memeroleh pengakuan dunia internasional ini, menggambarkan sosok lain dari Hitler yang tak hanya dilihat dari sudut pandang kekejaman Hitler dan kesannya yang brutal.
Saat ditanya kapan momen yang paling membahagiakan dalam hidupnya, Misch mengeluarkan gambar Hitler dan sejumlah rekannya ketika berada di Berghof di pegunungan Alpen Bavaria.
"Momen terbaik yang pernah saya miliki yaitu ketika berada di Berghof," ujarnya seraya mengeluarkan gambar Hitler yang tengah dikelilingi anak=anak dan arsitek dari Reich ketiga, Albert Speer.
"Itu sangat indah, seperti tengah berlibur. Hitler sangat santai ketika berada di sana," tambahnya.
Adapun Misch meninggal di sebuah rumah sederhana yang berada di Selaan Berlin. Ia tinggal di rumah itu sejak tahun 1938. Hingga akhir kehidupan Hitler, Misch dikenal setiap mengabdi pada Hitler.