KPSI Dibubarkan Pascakongres 17 Maret 2013

Langkah tersebut sesuai MoU di Kuala Lumpur Malaysia 7 Juni 2012 serta kesepakatan dengan Menpora dan KOI per 18 Februari.

Editor: Sigit Widya
zoom-inlihat foto KPSI Dibubarkan Pascakongres 17 Maret 2013
Kompas/Lasti Kurnia
Dari kiri ke kanan, perwakilan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mattalitti; Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin; Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo; dan Menpora, Roy Suryo; menunjukkan surat hasil perundingan antara PSSI dan KPSI di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (18/2). Kedua organisasi tersebut bersepakat untuk mengakhiri konflik dan akan melaksanakan Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 di Jakarta.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI La Nyalla Mattalitti menegaskan bahwa Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) harus dibubarkan setelah pelaksanaan Kongres PSSI 17 Maret.

Pernyataan anggota EXCO yang baru saja bergabung dengan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin bersama tiga anggota lainnya Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, dan Tony Aprilani itu disampaikan di Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2013).

"Setelah ada kongres dengan menggunakan voters Solo, mau tidak mau KPSI harus bubar," kata La Nyalla Mattalitti secara tegas.

Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) di Kuala Lumpur Malaysia 7 Juni 2012 serta kesepakatan dengan Menpora dan KOI per 18 Februari, PSSI dan KPSI harus menjalankan empat butir kesepakatan demi menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional.

Empat butir kesepakatan itu adalah unifikasi atau penggabungan liga (IPL dan ISL), revisi statuta, pengangkatan lagi empat anggota EXCO, serta menggelar kongres dengan menggunakan voters atau pemilik suara KLB Solo, 9 Juli 2011.

"Kami telah sepakat untuk melaksanakan semua butir kesepakatan," kata pria yang juga Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol itu.

Selain membubarkan KPSI serta menjalankan empat butir kesepakatan, La Nyalla Mattalitti dan kawan-kawan juga mendukung terbentuknya Badan Tim Nasional (BTN) yang diketuai oleh Bupati Kutai Timur, Isran Noor.

La Nyalla Mattalitti mengaku bentuk dukungan yang dilakukan terhadap keberadaan BTN adalah dengan mengirimkan wakilnya, yaitu Harbiansyah Hanafiah, untuk mengisi pos Wakil Ketua BTN.

"Pak Harbiansyah sangat tepat untuk mengisi pos ini," katanya.

Dengan adanya BTN yang diisi perwakilan dari PSSI dan KPSI dalam hal ini ISL, diharapkan bisa kembali membangun timnas yang jauh lebih kuat. Apalagi, timnas akan dihuni pemain-pemain terbaik yang ada di Indonesia saat ini.

"Jika SK sudah di tangan, kami akan melepas semua pemain ISL untuk memperkuat timnas," tegas La Nyalla.

Timnas yang dikelola BTN akan menggunakan jasa pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco. Mantan pelatih Timnas U-20 China ini bahkan telah memiliki nama-nama pemain yang akan masuk pelatnas guna menghadapi Saudi Arabia pada pertandingan Pra Piala Asia (PPA) 2015, 23 Maret 2013 nanti.

(Tribunjogja.com)

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved