Puluhan Ibu Rumah Tangga Geruduk DPRD KLATEN
Sekitar 40 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Forum Diskusi Peduli Perempuan Jatinom (FDPPJ) menemui Komisi IV DPRD Klaten, Kamis (31/3/2011).
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sekitar 40 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Forum
Diskusi Peduli Perempuan Jatinom (FDPPJ) menemui Komisi IV DPRD Klaten,
Kamis (31/3/2011). Mereka mengadukan keberadaan bantuan operasional sekolah
(BOS) selama ini ternyata belum sepenuhnya meringankan beban orangtua
siswa.
"Meski sekolah sudah mendapat BOS ternyata wali murid masih dibebani
dengan pungutan yang dilakukan pihak sekolah. Kami sebagai orangtua
masih sangat terbebani dengan biaya sekolah. Terutama untuk alasan
membeli buku pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler dan seragam
sekolah,”ujar Koordinator FDPPJ, Endang Susilowati.
Padahal dengan adanya dana BOS, orangtua mengharapkan biaya sekolah
lebih ringan. “Komite sekolah yang dibentuk selama ini seolah menjadi
stempel (legalitas) dalam melaksanakan kegiatan. Padahal mereka kan
perwakilan orangtua wali namun kenyataanya tidak dapat menampung
aspirasi kami,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator ARAKK, Abdul Muslih menambahkan, sejak ada
BOS justru terjadi pungutan-pungutan tak terkendali yang memberatkan
seperti pungutan pembangunan, pembelian buku-buku dan LKS.
''Aturan memperbolehkan pungutan dengan persetujuan orang tua yang
diwakili Komite sekolah, namun kenyataannya komite tidak
mewakili.Pembelian LKS dan buku tidak terkontrol, sekolah jadi lahan
bisnis buku. Harus ada aturan yang memperkuat pendidikan murah,''
tuturnya.
(*)